Sabtu, 24 November 2018

REAKSI PERISIKLIK


REAKSI PERISIKLIK

Reaksi poliena terkonyugasi disebut reaksi perisiklik yang berasal dari perkataan peri (disekitar atau sekeliling) cincin Reaksi perisiklik berlangsung dalam satu tahap yang dapat dikatalisis baik oleh cahaya (terimbas cahaya = hv)  maupun  kalor  (terimbas thermal). Terdapat tiga tipe utama reaksi perisiklik sebagai berikut :

1.    Reaksi siklo adisi
Reaksi siklo adisi adalah reaksi antara dua molekul tidak jenuh (mempunyai ikatan π) membentuk suatu produk cincin  (jenuh).  Kedua reaksi ini dapat terimbas cahaya maupun terimbas thermal sebagai berikut :

Siklo Adisi [ 2 + 2 ]
Tipe reaksi ini lebih lazim berlangsung dengan terimbas cahaya dibandingkan dengan terimbas thermal. Siklo adisi [ 2 + 2 ]  artinya adalah dua molekul masing-masing dengan 2eπ (masing- masing satu alkena) bereaksi membentuk suatu siklobutana dengan mekanisme reaksi umum sebagai berikut :

Reaksi antara etile pada prakteknya menghasilkan  randemen  yang rendah namun dapat digunakan untuk sikloadisi intra- molekuler yang menghasilkan suatu produk dengan struktur sangkar yang relatif sulit disintesis dengan jalur sintesis lain.
Contoh :


Siklo Adisi [ 4 + 2 ]
Pada hakekatnya reaksi ini adalah reaksi Diels-Alders yaitu pembentukan cincin anggota enam dari suatu diena terkonyugasi (diena 1, 3) dengan suatu ikatan tidak jenuh (dienofil) yang umumnya adalah alkena atau alkuna. Pada kondidi khusus dienofil dapat juga berupa karbonil (C = O), tiokarbonil (C = S) dan gugus tidak jenuh Nitrogen (C = N -, C   N), yang akan menghasilkan suatu senyawa heterosiklik. Mekanisme reaksinya secara umum adalah sebagai berikut :


Contoh :


Reaksi sebaliknya dari Diels-Alder yang membentuk kembali diena dan dienofilnya disebut reaksi retro Diels - Alder (RDA).

2.    Reaksi elektrosiklik
Reaksi ini adalah merupakan suatu reaksi siklisasi dari suatu poliena terkonyugasi. Diena akan menghasilkan siklik anggota empat dan triena akan menghasilkan siklik anggota enam dengan me- kanisme reaksi umum adalah sebagai berikut :

Contoh :
Reaksi elektrosiklik bersifat reversibel dan reaksi sebaliknya disebut dengan reaksi pembukaan cincin (ring opening). Dalam biosintesis hal ini lazim terjadi seperti reaksi pembukaan cincin B pada steroid seperti contoh berikut ini :

3.    Penataan ulang sigma-tropik
Penataan ulang sigmatropiuk (sigmatropic rearregement) adalah reaksi perisiklik di mana satu atom atau gugus bergeser ke posisi lain. Reaksi ini dapat juga dikategorikan sebagai reaksi isomerisasi sebagai- mana halnya dengan reaksi elektrosiklik.
Jenis reaksi perisiklik penataanulang sigmatropik didasarkan pada sistem penomoran ikatan rangkap yang merujuk  ke  posisi-posisi  relatif atom yang terlibat dalam perpindahan (migrasi). Penomoran dalam hal ini tidak ada hubungannnya dengan tatanama senyawa organik secara IUPAC (sistematik). Jenis-jenis pergeseran sigmatropik adalah sebagai berikut :

Pergeseran sigmatropik [1, 7]

Pergeseran sigmatropik [1, 3]

Pergeseran Sigmatropik [ 3, 3 ]
Jenis penataan ulang ini dikenal sebagai penataan ulan Cope

Aplikasi dari penataan ulang sigmatropik ini banyak dilakukan untuk mensintersa suatu molekull target tertentu seperti geseran [1, 3] yang dilakukan oleh Claisen terhadap allil fenil eter yang dilajutkan proses tautomerisasi keto-enol sebagai berikut :

Penataan ulang sigmatropik lazim terjadi pada biosintesis yang diikuti dengan pembukaan cincin (kebalikan dari elektrosiklik) ataupun sebaliknya seperti contoh berikut ini :


Referensi :
Sitorus, M. 2007.Kimia Organik Fisik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Problem :
1. Mengapa reaksi sikloadisi [2+2] tida mudah terjadi bila reaksi diapanaskan, sedangkan sikloadisi [4+2] memerlukan panas?
2. Bagaimana laju reaksi Diels-Alder  dalam pelarut organik polar?
3. Bagaimana bentuk konformer diena pada Diels-Alder yang bisa ikut dalam reaksi?


28 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. 1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    2. Terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    BalasHapus
  3. 1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    2. Terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    3. Komponen diena dari reaksi Diels–Alder dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dan dapat menampung berbagai jenis substituen, namun dapat berada dalam konformasi s-cis, Karena ini adalah satu-satunya konformer yang bisa ikut dalam reaksi. Meskipun butadiena biasanya lebih menyukai konformasi s-trans, untuk kebanyakan kasus, penghalang untuk rotasinya kecil (~2–5 kkal/mol)

    BalasHapus
  4. 3. Komponen diena dari reaksi Diels–Alder dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dan dapat menampung berbagai jenis substituen, namun dapat berada dalam konformasi s-cis, Karena ini adalah satu-satunya konformer yang bisa ikut dalam reaksi. Meskipun butadiena biasanya lebih menyukai konformasi s-trans, untuk kebanyakan kasus, penghalang untuk rotasinya kecil (~2–5 kkal/mol)

    BalasHapus
  5. 2. Terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    BalasHapus
  6. Mksih Ima
    Menurut saya , pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    BalasHapus
  7. Menurut saya terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    BalasHapus
  8. Haii rima, claudia coba jawab no 3 : Komponen diena dari reaksi Diels–Alder dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dan dapat menampung berbagai jenis substituen, namun dapat berada dalam konformasi s-cis, Karena ini adalah satu-satunya konformer yang bisa ikut dalam reaksi. Meskipun butadiena biasanya lebih menyukai konformasi s-trans, untuk kebanyakan kasus, penghalang untuk rotasinya kecil (~2–5 kkal/mol)

    BalasHapus
  9. no 3 : Komponen diena dari reaksi Diels–Alder dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dan dapat menampung berbagai jenis substituen, namun dapat berada dalam konformasi s-cis, Karena ini adalah satu-satunya konformer yang bisa ikut dalam reaksi. Meskipun butadiena biasanya lebih menyukai konformasi s-trans, untuk kebanyakan kasus, penghalang untuk rotasinya kecil (~2–5 kkal/mol)

    BalasHapus
  10. 1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    2. Terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    3. Komponen diena dari reaksi Diels–Alder dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dan dapat menampung berbagai jenis substituen, namun dapat berada dalam konformasi s-cis, Karena ini adalah satu-satunya konformer yang bisa ikut dalam reaksi. Meskipun butadiena biasanya lebih menyukai konformasi s-trans, untuk kebanyakan kasus, penghalang untuk rotasinya kecil (~2–5 kkal/mol)

    BalasHapus
  11. Terimakasih ima
    2. Terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    3. Komponen diena dari reaksi Diels–Alder dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dan dapat menampung berbagai jenis substituen, namun dapat berada dalam konformasi s-cis, Karena ini adalah satu-satunya konformer yang bisa ikut dalam reaksi. Meskipun butadiena biasanya lebih menyukai konformasi s-trans, untuk kebanyakan kasus, penghalang untuk rotasinya kecil (~2–5 kkal/mol)

    BalasHapus
  12. 1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    BalasHapus
  13. 1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    2. Terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    BalasHapus
  14. Terimakasih materinya
    1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    BalasHapus
  15. 1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    BalasHapus
  16. Menurut saya terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    BalasHapus
  17. 3. Komponen diena dari reaksi Diels–Alder dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dan dapat menampung berbagai jenis substituen, namun dapat berada dalam konformasi s-cis, Karena ini adalah satu-satunya konformer yang bisa ikut dalam reaksi. Meskipun butadiena biasanya lebih menyukai konformasi s-trans, untuk kebanyakan kasus, penghalang untuk rotasinya kecil (~2–5 kkal/mol)

    BalasHapus
  18. Makasih ima
    1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    BalasHapus
  19. 1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    BalasHapus
  20. Makasih imaa
    3. Komponen diena dari reaksi Diels–Alder dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dan dapat menampung berbagai jenis substituen, namun dapat berada dalam konformasi s-cis, Karena ini adalah satu-satunya konformer yang bisa ikut dalam reaksi. Meskipun butadiena biasanya lebih menyukai konformasi s-trans, untuk kebanyakan kasus, penghalang untuk rotasinya kecil (~2–5 kkal/mol)

    BalasHapus
  21. Terimakasih ima
    2. Terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    BalasHapus
  22. Halo ima, menurut saya jawaban no 2. Terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    BalasHapus
  23. Jawaban nomor 1 Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    BalasHapus
  24. 1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    2. Terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    3. Komponen diena dari reaksi Diels–Alder dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dan dapat menampung berbagai jenis substituen, namun dapat berada dalam konformasi s-cis, Karena ini adalah satu-satunya konformer yang bisa ikut dalam reaksi. Meskipun butadiena biasanya lebih menyukai konformasi s-trans, untuk kebanyakan kasus, penghalang untuk rotasinya kecil (~2–5 kkal/mol)

    BalasHapus
  25. 1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
    Berbeda dengan sikloadisi [4+2] yang membutuhkan panas bukan cahaya. Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

    BalasHapus
  26. 3. Komponen diena dari reaksi Diels–Alder dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dan dapat menampung berbagai jenis substituen, namun dapat berada dalam konformasi s-cis, Karena ini adalah satu-satunya konformer yang bisa ikut dalam reaksi. Meskipun butadiena biasanya lebih menyukai konformasi s-trans, untuk kebanyakan kasus, penghalang untuk rotasinya kecil (~2–5 kkal/mol)

    BalasHapus
  27. 1. Pada sikloadisi [2+2] apabila etilena dipanaskan electron π nya tidak dipromosikan tetapi tetap dalam keadaan dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan dasar dari molekul etilena dan LUMO dari molekul etilena lain dapat terlihat mengapa siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.

    BalasHapus
  28. terimakasih atas metrinya,
    2. Terdapat peningkatan laju reaksi yang mencolok ketika reaksi Diels-Alder tertentu dilakukan dalam pelarut organik polar seperti dimetilformamida dan etilen glikol dan bahkan dalam air. Reaksi siklopentadiena dan butenon misalnya 700 kali lebih cepat dalam air relatif terhadap 2,2,4-trimetilpentana sebagai pelarut. Beberapa penjelasan untuk efek ini telah diusulkan, seperti peningkatan konsentrasi efektif karena pengemasan hidrofobik atau stabilisasi ikatan hidrogen dari keadaan transisi.

    BalasHapus