Sabtu, 10 November 2018

KEASAMAAN DAN KEBASAAN SENYAWA ORGANIK

Reaksi Transfer Proton Terjadi dari :
Asam - Basa yang lebih kuat → Asam - Basa yang lebih lemah

Kekuatan relatif asam-basa 
        Klasifikasi asam-basa pada senyawa organik pada umumnya mengikuti teori asambasa Bronsted –Lowry. Penentuan kekuatan asam-basa dapat dilihat dari arga pKa atau pKbnya. Tetapi untuk senyawa-senyawa organik. Yang perlu diingat bahwa asam kuat akan menghasilkan basa konjugasi yang stabil, begitu juga sebaliknya akan lebih kompleks. Kebanyakan asam adalah netral, maka basa konjugasi dari sebagian besar asam bermuatan negatif, karena asam tersebut kehilangan proton. Untuk itu perlu dipelajari struktur macam apa yang memberikan kestabilan muatan negatif, sebagaimana anion basa konjugasi yang lebih stabil, maka asamnya pun lebih kuat. 

Membandingkan efek struktur terhadap keasaman 
       Umumnya muatan negatif akan stabil apabila muatan terdelokalisir pada ruangan yang lebih besar atau atom yang lebih banyak. Artinya, molekul dengan atom yang mengikat muatan negatif lebih banyak akan lebih stabil daripada satu atom yang mengikat muatan negatif. Hal-hal pokok dalam menentukan kestabilan muatan negatif adalah: 

Elektronegatifitas atom yang bermuatan negatif 
       Muatan negatif lebih memilih berikatan unsur yang elektonegatif daripada unsur elektropositif. Itulah sebabnya mengapa air lebih asam daripada amonia, karena oksigen lebih elektronegatif dibandingkan nitrogen.  
                                       


Ukuran atom yang bermuatan negatif 
       Muatan negatif lebih suka berikatan dengan atom yang berukuran besar, karena ruangan yang tersedia lebih besar, sehingga akan lebih stabil. HI lebih asam dibandingkan dengan HF, walaupun F- 
lebih elektronegatif dibandingkan I-. Ion I- jauh lebih besar dibandingkan F-, sehingga muatan negatifnya lebih stabil. Maka pada golongan halida, kekuatan asam bertambah dari HF, HCl. HBr dan HI yang terkuat.

Kestabilan resonansi 
       Kestabilan basa konjugasi dari fenol terjadi karena anion dapat mendelokalisir muatan negatif ke sepanjang cincin dengan cara resonansi. Pada sikloheksanol, tidak terjadi resonansi, sehingga kekuatan asamnya jauh lebih kecil dibandingkan fenol. 

                                   

         Kestabilan muatan negatif karena berdekatan dengan atom yang elektronegatif. Keberadaan grup elektronegatif di dekat atom hidrogen juga akan meningkatkan keasaman, karena akan menstabilkan muatan negatif. Misalkan pada substitusi hidrogen pada asam asaetat dengan klor, membuat molekul ini lebih asam 100 kali lipat. Hal ini disebabkan oleh atom klor yang elektronegatif akan mendorong kerapatan elektron ke arah oksigen, sehingga oksigen tidak menanggung semua muatan negatif sendirian. 

Keasamaan dari Asam Organik

Asam organik sebagai asam lemah
Asam sebagai "substansi yang memberi ion (proton) ke yang lain". Dapat dilihat bagaimana mudahnya asam melepas ion hidrogen ke molekul air saat mereka larut dalam air.

                                                
       Asam pada larutan memiliki kesetimbangan sebagai berikut: Sebuah atom hidroksinium dibentuk bersama-sama dengan anion (ion negative) dari asam. Persamaan ini kadang-kadang disederhanakan dengan menghilangkan air untuk menekankan ionisasi dari asam.
                                                  
     Maksud dari asam organik merupakan asam lemah adalah karena ionisasi sangat tidak lengkap. Pada suatu waktu sebagian besar dari asam berada di larutan sebagai molekul yang tidak terionisasi. Sebagai contoh pada kasus asam etanoik, larutan mengandung 99% molekul asam etanoik dan hanya 1 persen yang benar benar terionisasi. Posisi dari kesetimbangan menjadi bergeser ke arah kiri. 

Mengapa asam-asam tersebut asam?
Dalam setiap kasus, ikatan antara oksigen dan oksigen pada -OH terputus. Sehingga hanya sisa molekul yang dilambangkan sebagai "X":

                                   
Jadi bila ikatan yang sama putus dalam setiap kasus, mengapa senyawa asam karboksilat, fenol dan alkohol.menghasilkan tingkat asam yang berbeda beda? Perbedaan kekuatan asam antara asam karboksilat, fenol dan alkohol.

Dua faktor yang mempengaruhi ionisasi dari asam adalah:
- Kekuatan dari ikatan yang diputuskan
- Kestabilan ion yang terbentuk

        Dalam kasus ini,  memutus ikatan dari molekul yang sama (antara O dan H) jadi bisa dianggap kekuatan ikatan yang diputuskan adalah sama. Faktor yang paling penting dalam menentukan kekuatan relatif dari molekul adalah pada sifat dari ion ion yang terbentuk. Yang dibandingkan adalah sifat dari anion (ion negatif) yang berbeda-beda.

Perbedaan Kekuatan Basa

Dua faktor yang mempengaruhi kekuatan dari sebuah basa adalah:
- Kemudahan pasangan bebas mengikat ion hidrogen,
- Kestabilan dari ion yang terbentuk.

Mengapa Amin primer alifatik merupakan basa yang lebih kuat dari amonia?

Metilamin memiliki struktur:
                                                         

        Perbedaannya dengan amonia hanyalah adanya CHpada metil amin. Golongan alkil memiliki kecenderungan untuk mendoron elektron menjauh dari mereka. Ini berarti akan adanya sejumlah muatan negatif tambahan disekitar atom nitrogen. Muatan negatif tambahan tersebut membuat pasangan bebas lebih menarik atom hidrogen. Semakin negatif nitrogen semakin mudah terikatnya ion hidrogen
                                        


PERTANYAAN :

1. Mengapa fenol lebih lemah daripada asam etanoik? 
2. Mengapa asam etanoik lebih lemah dari asam metanoik?
3. Bandingkan kestabilan antara ion metilamonium dengan ion amonium berdasarkan gambar dibawah ini !
                                        

Referensi :

Achmad, H. 1996. Kimia Larutan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Kotz., John. C., Purcel. K.F. 1987. New York : Chemistry and Chemical Reactivity, Saunders College Publishing.


40 komentar:

  1. Assalamu'alaikum, saya ingin membantu memberikan jawaban.

    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  2. 2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  3. Hai ima..
    Kkak mau membantu memjawab.
    Menurut kakak, pada ion metilamonium, muatan positif tersebar disekitar ion dari efek "dorongan elektron" metil. Semakin menyebar muatan tersebut, maka semakin stabil sebuah ion. Namun pada ion amonium tidak ada cara untuk menyebarkan ion positif. Metilamin merupakan basa yang lebih kuat dari amonia.

    BalasHapus
  4. 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.

    BalasHapus
  5. Hayy kak sarima
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  6. 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.

    BalasHapus
  7. 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.

    BalasHapus
  8. 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.

    BalasHapus
  9. Terima kasih kak imaa atas ilmu yang bermanfaat, bagus kak materinya
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan diatas yaitu:
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.
    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  10. Terimakasih kak imaa atas materi dan ilmu yng bermanfaatnya
    Jawaban
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.
    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  11. trimakasih kak
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.
    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  12. 2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  13. blognya sangat membantu sekali..
    syukron yaaa..

    BalasHapus
  14. trimakasih kak untuk materinya
    jawabannya
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.
    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  15. 2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  16. sarima terima kasih materi nya sangat membantu sekali

    BalasHapus
  17. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  18. 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.

    BalasHapus
  19. Hai sarimaaprila
    Menurut pendapat saya yang menyebabkan fenol lebih lemah dari pada asam etanoik dikarenakan pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah dan jni juga berkaitan dengan nilai pKa, dimana semakin tinggi pKa, semakin lemah sebuah asam. Maka dari itu sifat asam pada fenol lebih lemah.

    BalasHapus
  20. Terimakasih kak pemaparan materinya..

    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  21. Haloo kak sarima, saya akan coba menjawab:
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  22. Assalamualaikum kak
    Terimakasih ilmunya kak
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.
    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  23. trimakasih kak untuk materinya
    jawabannya
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.
    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  24. Assalamualaikum kak ima, terimakasih atas pemaparannya. Menarik sekali dan sangat bermanfaat. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan di atas. Menurut saya
    1. pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  25. Terima kasih kak ima atas ilmu yang bermanfaat, bagus kak materinya
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan diatas yaitu:
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.
    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  26. 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  27. Terima kasih kak ima buat materinya..
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.
    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  28. Terimakasih Ima
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  29. 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.

    BalasHapus
  30. 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.

    BalasHapus
  31. 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  32. Terima kasih atas pemaparan materinya kak.

    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus

  33. Terima kasih atas pemaparan materinya kak.

    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  34. Terimakasih kak atas pemaparan materinya
    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  35. Terima kasih kak atas pemaparan materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaan yg nomor 2: Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  36. assalamu'alaikum sarima aprila, sebelumnya terimakasih sangat atas materinya bermanfaat sekali baik la saya coba menjawab pertanyaan yang ada
    1.Menurut pendapat saya yang menyebabkan fenol lebih lemah dari pada asam etanoik dikarenakan pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah dan jni juga berkaitan dengan nilai pKa, dimana semakin tinggi pKa, semakin lemah sebuah asam. Maka dari itu sifat asam pada fenol lebih lemah.
    2.Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.
    3.menurut saya pada ion metilamonium, muatan positif tersebar disekitar ion dari efek "dorongan elektron" metil. Semakin menyebar muatan tersebut, maka semakin stabil sebuah ion. Namun pada ion amonium tidak ada cara untuk menyebarkan ion positif sehingga menyebabkan kurang stabil dibandingkan dengan metil amonium. Metilamin merupakan basa yang lebih kuat dari amonia.

    BalasHapus
  37. 2.) Menurutku satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat yaitu adanya kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga menimbulkan pertmbahnya di muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan tersebut akan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Dan s ehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik.

    BalasHapus
  38. 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.

    BalasHapus
  39. Assalamu'alaikum, saya ingin membantu memberikan jawaban.

    1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah.


    2. Menurut saya satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik. Alkil yang lain juga memiliki efek "mendorong elektron" sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik. Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- , dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.

    BalasHapus
  40. makasih ma no 1. Menurut saya pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen. Sistem yang terdelokalisasi membagi muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat menarik hidrogen ion. Pada ion fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi. Delokalisasi membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam. Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat lemah

    BalasHapus